Diposkan pada Tari Daerah

Tari Saman

Hallo readers welcome back to my blog kali ini aku mau share lagi mengenai salah satu tarian yang ada di Indonesia.Penasaran apa itu? Check it out…..

Sejarah Tari Saman

Pada mulanya, tari saman hanya ditampilkan untuk even-even tertentu, khususnya pada saat merayakan Hari Ulang Tahun Nabi Besar Muhammad SAW atau disebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu.

Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.

Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.

Tari Saman sebagai media propaganda. Sebelum Saman dimulai, para pemimpin tradisional tampaknya mewakili masyarakat setempat. Tarian ini semakin digunakan sebagai media hiburan di pesta-pesta, perayaan dan acara lainnya.

Ada 5 jenis vokal dalam tarian Saman Rengum, pembukaan atau pembukaan tarian Saman. Rengekan ini merupakan tiruan dari suara, diantaranya ialah:

  • Redet, merupakan sebuah lagu pendek dengan suara pendek dapat dinyanyikan dengan seorang penari di tengah tarian.
  • Saur, merupakan sebuah lagu yang diulangi oleh semua penari bersama setelah dinyanyikan dengan seorang penari solo.
  • Dering, merupakan diikuti oleh semua penari.
  • Syek, merupakan sebuah lagu yang dinyanyikan dengan penari dan suara panjang serta tinggi, biasanya sebagai tanda perubahan gerakan.

Makna dan Fungsi Tari Saman

Bagi masyarakat Aceh, tari saman ini memiliki arti dan makna yang sangat dalam.  Tarian ini melambangkan tingginya sopan santun, kebersamaan, kekompakan, pendidikan, dan kepahlawanan masyarakat Aceh yang sangat religius.
Pesan dakwah yang terkandung dalam setiap syairnya juga memiliki nilai lebih dari sebuah seni.

Kostum dan Property

Pakaian yang dipakai oleh para penari Tari Seudati ini bukan pakaian adat Aceh ya, tapi memang ada kostum khusus yang terdiri dari baju ketat lengan panjang, celana panjang, sabuk kain songket, dan tangkulok (ikat kepala) yang wajib berwarna merah.

Baju dan celana yang dipakai harus berwarna putih, karena memang sudah ciri khas dari kostum penari Tari Seudati ini. Celana panjang berasal dari kain satin yang harus dibuat oblong atau berdiameter luas supaya nyaman untuk dibuat bergerak.

Setelah bicara tentang kostum, selanjutnya adalah tentang property. Di mana oara penari Tari Seudati ini hanya membawa satu property saja. Yakni berupa senjata khas Aceh, Rencong. Sama seperti membawa sejata berupa Golok atau Pisau Besarnya orang Betawi, Rencong ini juga diselipkan di pinggang.

Gerakan

Secara umum, dominasi gerakan dalam Tari Seudati ini adalah gerakan tangan dan gerakan kaki. Kalau Tari Saman kan gerakan tangan yang mendominasi. Sama-sama indah. Aceh memang sangat kaya akan kesenian daerahnya.

Untuk gerakan tangan, para penari melakukan gerakan turunan, seperti ketipan jari ( Ketrep Jaroe ), tepuk dada ( dhiet ), dan jerak tangan. Sedangkan untuk gerakan kaki, ada hentakan kaki ( Geddham Kaki ) yang disesuaikan dengan irama lagu pengiringnya.

Untuk urutan gerakan Tari Seudati yang runtut dari awal sampai akhir adalah dimulai dari gerakan Nyap, gerakan Langkah, gerakan Rheng, gerakan Lingiek/ Asek, gerakan Keutheet/ Nyet, gerakan Dhiet. Gerakan Ketrep Jaroe, dan yang terakhir adalah gerakan hentakan kaki atau Geddham Kaki.

Keunikan Tari Saman:

Uniknya tari Saman nggak bisa dielakkan lagi, karena memang tarian sederhana ini tidak sesederhana penampilannya, karena dibalik gerakannya yang sederhana ada maknsa besar didalamnya.

Dan yang nggak habis pikir adalah banyaknya fungsi tari Saman selain sebagai tari penyambutan. Tarian ini adalah tarian wajib yang harus ada di setiap acara di Aceh. Selain itu, ada prestasi besar juga yang dipersembahkan oleh tari Saman ini untuk Indonesia.

1. Tanpa Iringan Musik

Hanya Tari Saman ini saja yang digelar tanpa adanya musik. Itu sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang. Tapi untuk sekarang, perkembangannya sudah sangat pesat. Tari Saman bisa digelar dengan lagu-lagu yang sifatnya lagu rohani dengan iringan alat musik rebana.

2. Diiringi Lagu Berbahasa Gayo

Karena berasal dari kebudayaan Suku Gayo, maka tarian ini menggunakan lagu yang berbahasa Gayo. Yang menyanyikan ya para penarinya itu. Temponya cepat, dan harus dinyanyikan dengan keras, makanya para penari harus memiliki badan yang fit.

3. Gerakan Tangan yang Kompak

Karena menari Saman ini harus dilakukan dengan duduk, maka gerakan tangan menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan. Para penari harus kompak dalam melakukan gerakan demi gerakan agar hasilnya indah.

Kelihatannya snagat mudah, tapi sebenarnya sangat sulit lho. Nggak boleh menyelaraskan gerakan tangan dengan menengok kanan kiri. Harus tetap menatap ke depan. Latihannya pun bukan hanya dalam hitungan minggu saja, melainkan juga bisa berbulan-bulan. Bahkan bertahun-tahun agar lebih profesional.

4. Formasi Unik

Dalam hal ini berkaitan dengan banyaknya penari dalam Tari Saman. Di mana bukan hanya berjajar saja dari nomer 1 sampai 17 lalu mereka menyanyi dan menari. Asalkan kompak, pasti bagus. Ternyata tidak demikian.

Ada tugas-tugas tersendiri yang diemban oleh para penari Saman. Ada sebutan-sebutan khusus untuk deretan penarinya. Seperti penari penumpang yang ditujukan pada penari paling ujung atau untuk penari nomer 1 dan nomer 17.

Lalu ada istilah penari penyepit untuk penari nomer 2 sampai nomer 16, kecuali noemr 8 dan nomer 10 karena mereka bernama penari pengapit. Serta penari nomer 9 disebut penari pengangkat.

5. Menari Sambil Menyanyi

Seorang penari Saman bukan hanya harus lihai dalam menari saja, mealu kan juga harus lihai dalam menyanyi, karena dalam beberapa versi penyajian, Tari Saman ini tidak menggunakan musik. Lantunan lagu yang dinyanyikan oleh para penari lah yang dijadikan sebagai pengiring Tari Saman ini.

Dalam menari harus kompak, ternyata nggak cuma itu saja. Mereka harus menyanyi dengan kompak. Antara nada dan suara mereka harus senada dan seirama satu sama laun. Tugas para penari Saman sangatlah berat, karena itu nggak mudah untuk menarikannya. Makanya tarian ini spesial bagi masyarakat Aceh.

6. Urutan Gerakan Tari Sangat Bervariasi

Di mana gerakan Tari Saman ini sangat bervariasi. Bukan hanya satu gerakan saja, melainkan banyak gerakan. Padahal kelihatannya gerakannya hanya menepuk-nepuk dada saja. Enggak lho ya.

Adapun beberapa nama gerakan Tari Saman, yakni gerak uluni lagu, gerak dering, gerak salam, gerak anakmu lagu, gerak lagiu, gerak rengum, dan juga gerakan penutupnya. Semuanya harus dilakukannya secara urut sehingga tampilan Tari Saman ini terkemas dengan menarik.

Makna dari setiap gerakan pada Tari Seudati ini bisa berarti gembira, heroic, atau sedih, tergantung dari tema syairnya. Ada 2 gerakan dasar Tari Seudati yang wajib kalian ketahui , yaitu :

1. Gerakan pertama oleh Syeh, artinya yang harus mengawali gerakan adalah Syeh atau pemimpinnya. Lalu anggota akan mengikuti.
2. Gerakan pertama oleh anggota. Sebaliknya, yang mengawali adalah anggota dan Syeh akan mengikutinya.

Semoga bemanfaat 🙂

#KuCindonesia

avatar Tidak diketahui

Penulis:

Pendiam adalah first impression orang menilai tentang diri saya

Tinggalkan komentar