
Hai readers kembali lagi di blog aku,kali ini aku mau ngajak readers buat flashback ke zaman 90 an,bukan tentang style outfit atau yang lainnya,tapi mengenai permainan tradisonal yang seru banget,mungkin saat ini beberapa permainan ini jarang kita temukan,kini banyak permainan yang lebih canggih dan kita hanya membutuhkan gadget untuk memainkannya,apa aja sih permainan yang pernah readers mainkan di zaman dulu?apakah di bawah ini termasuk ? mari simak pembahsan dibawah ini.
1. Kelereng
Kelereng merupakan jenis permainan anak-anak tempo dulu yang cukup populer. Bola kelereng atau yang juga disebut bola keleci yang terbuat dari kaca ini biasanya dimainkan oleh sekurang-kurangnya 2 orang hingga puluhan orang. Beberapa kategori permainan kelereng yang biasanya dimainkan antara lain stik mati, stik panjang, tektokan dan lain sebagainya.
2. Egrang
Egrang merupakan salah satu permainan anak yang tertua di Indonesia bahkan disinyalir sudah ada semenjak ratusan tahun lalu. Egrang dibuat dari dua batang bambu atau galah yang digunakan oleh seseorang untuk bisa berdiri diatasnya dalam posisi yang seimbang sehingga bisa melangkah. Agar seimbang, ruas egrang diberikan pijakan untuk kaki.
3. Gulir Ban
Permainan ketangkasan ini butuh ban bekas dan tongkat sebagai perangkatnya.Cara mainnya gampang banget, hanya perlu menstabilkan ban bekas yang digulirkan dengan bantuan tongkat. Perlu keseimbangan, kesabaran, dan ketepatan waktu menggulir agar ban tidak jatuh.Â
4. Bola Bekel
Bola bekel mengandalkan keterampilan dan koordinasi mata dan tangan untuk memainkannya. Kita hanya perlu menyediakan satu bola karet dan beberapa biji bekel. Biji bekel adalah biji permainan yang dibuat dari logam dan bentuknya seperti lengkungan kepala kursi. Jika sekarang sulit menemukan biji bekel, kita bisa memakai benda lain misalnya kulit kerang kecil atau batu kecil.Â
Cara bermain bekel adalah dengan menggenggam semua biji bekel lalu melempar bola bekel. Sebelum bola memantul untuk kedua kali, pemain harus sudah berhasil melakukan tantangan. Tantangan bekel adalah mengambil biji dengan jumlah tertentu, mengambil biji dengan urutan khusus, dan lainnya.Â
5. Congklak
Permainan tradisional lainnya adalah congklak atau dakon dimainkan oleh anak perempuan. Permainan ini biasanya dimainkan oleh 2 orang saja. Bahan congklak terbuat dari kayu atau plastik, terdiri dari 7 lubang yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di setiap sudutnya. Isi congklak disebut biji congklak. bisa diisi dengan biji-bijian, kelereng kecil, atau benda yang berbentuk butiran kecil dan bisa dipegang oleh kepalan tangan kita.
Pada awal main, setiap lubang diisi dengan 7 buah biji congklak kecuali lubang besar. Seperti biasa hompimpa dulu untuk menentukan siapa yang menang, ia pun bebas mengambil biji congklak. Isi bijinya diambil dan dibagi satu-satu ke lubang searah jarum jam, bila ia habis di lubang yang berisi congklak, ia pun bisa lanjut membagikan biji congklak ke setiap lubang, hingga akhirnya berhenti di lubang yang kosong. Bila ia berhenti di lubang wilayahnya, ia bisa mengambil biji congklak yang dihadapannya ( biji congklak lawan ) lalu isi-isi congklak tersebut simpan di lubang besar. Bila ia berhenti dilubang lawan, maka giliran lawannya yang bermain. Seperti itu sampai tidak ada congklak tersisa di lubang-lubang kecil. Aturan mainnya, yang mengumpulkan biji terbanyak dialah yang menang.
6. Gasing
Gasing termasuk permainan era tahun 90-an. Permainan ini biasanya dimainkan oleh laki-laki. Jumlah pemainnya bisa lebih dari 2 orang. Gasing terbuat dari bahan kayu, merbau, kundang dan lain-lain. Gansing akan berputar pada 1 poros, dengan menggunakan tali dari dalam sehingga ketika dihentakan keluar membuat gansing itu berputar. Permainan ini cukup populer saat zaman 90-an. Aturan mainnya, biasanya gansing diadukan dengan gansing lawan, dan gansing yang berputar lebih lama, dialah yang menang
7. Pletokan Bambu
Anak 90 pasti masih inget dong senjata mainan yang terbuat dari pohon bambu? Pokoknya, harga diri dari anak SD dulu ditentukan oleh seberapa kerasnya suara pletokan, dan seberapa menyakitkannya peluru pletokan ketika mendarat di kulit teman.
8. Benteng-bentengan
Anak zaman old yang tinggal di kompleks atau kampung pasti kerap main benteng-bentengan dengan teman di sekitar rumahnya.Ya, permainan ini memerlukan cukup banyak orang agar semakin seru dan ramai! Anak-anak yang telah berkumpul di lapangan dibagi menjadi dua tim. Masing-masing dari tim memiliki sebuah pos yang harus dilindungi agar tidak diserang oleh lawan. Satu per satu, pemain dari tiap tim maju untuk saling menyerang lawan.Bila seseorang tertangkap, mereka ditawan di dalam pos lawan dan harus dibebaskan oleh teman satu tim. Nah, ketika ada satu tim yang berhasil masuk ke dalam pos dan memegangnya, maka mereka pun dinyatakan menang.
9. Permaianan Tradisional Ular Naga Panjang
Permainan selanjutnya ada ular naga. Pada zaman dahulu permainan ini sangat di gemari oleh anak~anak umur lima sampai dua belas tahun. Permainan ini lebih baik dilakukan di lapangan, karena semakin banyak pemain akan semakin seru. Biasanya permainan ini dilakukan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya dengan menentukan siapa yang menjadi penjaga dua orang dan sisanya berjalan melewati penjaga. Untuk memilih penjaga, harus melakukan hompimpa agar lebih adil.
Setelah ditentukan yang menjadi penjaga, maka sisa orangnya berbaris dengan tangan ditaruh dipundak teman depannya, lalu berjalan melingkar melewati penjaga. Sambil berjalan menyanyikan lagu ular naga panjangnya, hingga selesai. Jika nyanyian sudah selesai maka penjaga menangkap satu orang dan orang yang tertangkap harus keluar dari barisan
10. Engklek
Permainan yang kesepuluh bernama engklek. Permainan ini sampai sekarang masih dilakukan dan seluruh wilayah Indonesia mengenal permainan ini, meskipun disetiap daerah memiliki sebutan lain-lain. Engklek dimainkan oleh anak laki-laki dan juga perempuan. Bisa dilakukan oleh dua orang saja dan maksimal lima orang, sebab untuk memainkannya harus menunggu giliran dan jika banyak yang bermain maka akan lama menunggunya.
Cara bermainnya dengan menggambar kotak-kotak di latar. Bermainnya dilapangan yang terang agar mudah menggambar kotak-kotaknya. Ada sembilan kotak yang terdiri dari tiga buah kotak horizontal, lalu disambung tiga kotak vertikal, setelah itu tambah satu kotak diatasnya dan terakhir dua kotak dihorizontal. Satu persatu pemain melompati kotak tersebut dari awal hingga terakhir. Melompatnya harus menggunakan satu kaki, jika kaki terjatuh maka harus menaruh batu disalah satu kotak terakhir sebagai tanda untuk mengawali giliran.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat 🙂
#KuCindonesia
.